Rabu, 08 Desember 2010

Bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Fiksi meskipun salah, tetapi bukan bohong. Orang yang berbicara bohong dan terutama orang yang mempunyai kebiasaan berbohong disebut pembohong.
Garis antara kebohongan dan kebenaran sangatlah tipis. Sebuah contoh: jika seorang tetangga saya menyatakan bahwa ia merupakan keturunan Tsar Rusia; Nikolai II, maka bisa dikatakan ia berbohong. Kebohongannya bisa dibuktikan dengan sebuah penelitian DNA, dan selain itu kita semua tahu bahwa Tsar Nikolai II beserta keluarganya sudah dibantai habis oleh kaum komunis. Namun jika ia berkata bahwa ia masih keturunan Rusia, mungkin saja ia benar. Siapa tahu nenek moyangnya memang benar ada yang berasal dari Rusia.
Pada sebuah kebohongan ada pula unsur kesengajaan. Jika seseorang berkata bahwa ia merupakan seorang profesor padahal bukan, maka ia sengaja melakukannya untuk pamer. Hal ini merupakan sebuah kebohongan. Namun jika seorang anggota CIA berkata bahwa Osama bin Laden menurut data-datanya berada di Pakistan, padahal tidak, maka ini namanya kesalahan dan bukan kebohongan. Kecuali ia melakukannya dengan sengaja sebagai sebuah siasat, maka namanya adalah taktik disinformasi.

Cara tes kejujuran


Tes Kejujuran ala Uya Kuya

Dengarkan sugesti saya..
anda akan tertidur ketika melihat api menyala…
.....WUZZZ....!!!
seketika itu juga, si korban pun tertidur setelah melihat apa yang menyala
dan di luar kesadaran, dia menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan jujur
yang diajukan oleh sang pesulap "Uya Kuya"



Itulah salah satu scene dari sebuah reality show di SCTV, Uya emang Kuya, dah pernah liad belum ? acara ini merupakan sebuah acara sulap yang dilakukan di tempat keramaian dengan ramuan yang kocak dan unik, sehingga benar-benar menghibur dan tidak menegangkan seperti acara sulap kebanyakan. Yah....maklumlah . Hostnya aja si kocak nan jelle', Uya, yang merupakan eks personil Tofu. Aku ngga tau sejak kapan dia beralih haluan dari dunia nyanyi ke sulap. Sampe-sampe anaknya, CINTA yang belum kelas 1 SD, juga ikut-ikutan jadi pemain sulap dan punya acara sendiri kaya' bokapnya, Cinta Juga Kuya....

Aku sebenarnya bukanlah penggemar pertunjukan sulap. Ngga tau kenapa. Padahal kebanyakan teman-teman saya di kampus maupun di rumah, senang banget nonton acara The Master di RCTI yang sudah memasuki season ke-5 kalau ngga salah. Bahkan hafal banget nama pemainnya. Aku aja taunya si Limbad itu doang. Bukan karena performancenya yang menarik. Tetapi lebih karena personalitasnya yang nampak aneh dan terkesan mistis. Lebih cocok jadi penyihir daripada entertain. Makanya aku bisa kenal namanya. hehehe....(maaf yah om Limbad...!!)



Nah...di salah satu scenenya Si Uya emang Kuya ini, seperti biasa, pesulap mengajak penonton untuk bermain. Dia mencoba mensugesti peserta ini untuk tertidur ketika melihat api yang menyala di depannya, selanjutnya si Uya nanya ini itu dan sebagainya, bahkan pada hal-hal yang sangat privasi sekalipun.dan peserta ini menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang diajukan. Di sini nih bagian serunya ketika orang itu terbangun dan ditanya kembali apa yang ditanyakan waktu dia tertidur tadi. Ternyata banyak banget yang bohong...Humm....jadi kepikiran gimana kalau seandainya aku yang ada di acara itu.

Gimana ya kalau seandainya orang-orang yang punya kemampuan kaya gini diarahkan ke arah hal-hal yang lebih positif dan serius. Misalnya, dalam kasus persidangan ataupun penyelidikan polisi terhadap tindakan kejahatan. Sebelum menjawab, orang ini kan bisa dihipnotis terlebih dahulu sehingga tidak bakalan berbohong lagi dan hanya akan menjawab hal-hal yang dia ketahui. Bukan sesuatu yang mustahil kan. Terlepas dari tujuan entertain dan sekedar bermain-main, aku pikir ini merupakan sebuah hal yang sangat bermanfaat ketika diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari, paling tidak di dalam keluarga.....